Selain airnya yang jadi favorit saat bulan puasa, daun kelapa juga banyak dicari khususnya menjelang hari raya Idul Fitri untuk dijadikan ketupat. Namun tahukah kamu, bahwa di saat pertengahan Ramadan ada tradisi membuat ketupat? Tradisi ini dikenal juga dengan nama tradisi Qunutan atau Kupatan.
Tradisi Qunutan ini biasanya dilakukan pada hari ke-15 dalam bulan Ramadan. Ketupat yang telah dimasak kemudian dibawa ke masjid menjelang waktu magrib, dan kemudian dibagikan kepada Jemaah atau tetangga.
Tradisi Qunutan telah berlangsung sejak lama dan diwariskan sampai sekarang ini, dan biasanya dapat ditemukan di daerah Jawa. Tradisi ini pun sebenarnya tidak ada yang tahu pasti kapan dimulainya. Dikutip dari Antara, beberapa menyebutkan bahwa Qunutan sudah berlangsung sejak zaman Kesultanan Demak ketika memperluas pengaruhnya ke daerah barat pada 1524 serta Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten.
Tradisi Qunutan juga melibatkan membaca doa qunut saat shalat tarawih, yang dipercaya dapat menolak bala (musibah). Dengan membaca doa tersebut, diharapkan umat Islam tetap kuat dalam menjalani ibadah puasa. Qunutan juga menjadi tanda masuknya malam Lailatul Qadar.
Lebih dari sekadar tradisi kuliner, Qunutan juga menjadi bentuk rasa syukur umat Muslim karena telah berhasil melalui separuh Ramadan dan separuh lainnya menanti untuk dilalui dengan penuh makna. Selain sebagai bentuk rasa syukur, tradisi Qunutan juga menjadi momen untuk bersilaturahmi dan berbagi dengan warga sekitar.