Umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan Maulid Nabi, dimana tahun ini jatuh pada tanggal 16 September. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama Muslim tentu saja menyambut perayaan Maulid Nabi ini dengan meriah. Jelang Maulid Nabi di Indonesia, peringatan tersebut melebur dalam budaya Nusantara yang kemudian menjadi tradisi.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut tradisi perayaan Maulid Nabi yang ada di Indonesia:
Tradisi Walima
Tradisi ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke 17 dan dilaksanakan turun-temurun sejak kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo. Tradisi ini dimulai dengan lantunan Dikili masyarakat Gorontalo yang dilakukan di masjid-masjid. Nantinya, tiap rumah akan membuat kudapan tradisional seperti wapili, curuti serta kolombengi untuk dibentuk tolangga. Bentuk tolangga akan beraneka rupa mulai dari menara masjid dan kapal laut (perahu). Tolangga yang sudah jadi nantinya akan diarak ke masjid, kemudian dibagi-bagikan ke masyarakat.
Grebeg Maulud
Tradisi Grebeg Maulud di Yogyakarta dirayakan sebagai bentu wujud syukur dari Keraton Yogyakarta atas berkah kemakmuran yang dapat dinikmati bersama masyarakat. Tiap tahunnya, masyarakat rela berdesak-desakkan untuk mendapatkan gunungan yang dibagikan oleh pihak Keraton. Gunungan merupakan sebutan arak-arakan berbagai hasil bumi yang bisa diperoleh masyarakat secara gratis. Konon katanya, jika orang mendapat gunungan menjadi pertanda bahwa orang tersebut akan diperlancar rezekinya.
Kirab Ampyang
Tradisi Kirab Ampyang merupakan perayaan dari Kudus, Jawa Tengah. Tradisi ini ditandai dengan disajikannya ampyang yang merupakan nasi kepal yang dibungkus daun jati dan diberi lauk. Nasi ini kemudian disusun dalam bentuk gunungan yang setelahnya diarak dan didoakan oleh tokoh pemuka dan sesepuh agama Islam. Isi gunungan kemudian akan dibagikan kepada warga.
kemudian diarak dalam tradisi kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka dan sesepuh agama Islam di Loram Kulon. Setelahnya, isi gunungan itu akan dibagikan pada warga.
Kuah Beulangong
Masyarakat Aceh memiliki cara unik untuk merayakan Maulid Nabi. Mereka akan merayakannya dengan memasak kuah beulangong. Kuah beulangong sendiri merupakan makanan khas Aceh berupa gulai yang berisi daging kambing atau sapi dan nangka muda. Makanan ini disebut sebagai kuah beulangong karena proses memasaknya menggunakan belanga atau kuali besar yang dalam bahasa Aceh dikenal sebagai beulangong. Tradisi memasak kuah beulangong ini digelar setiap perayaan hari besar Islam seperti saat mendekati Hari Raya Idul Fitri dan Maulid Nabi.
Endog-endogan
Endog jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti telur. Tradisi endog-endogan yang berasal dari Banyuwangi ini ditandai dengan masyarakat yang mengarak ratusan telur yang telah ditancapkan pada jodang atau batang pohon pisang dan ancak (wadah yang berisi nasi dan lauknya). Setelah diarak, ancang dan jodang tersebut dibawa ke masjid untuk dibacakan doa. Setelah didoakan, acara dilanjutkan dengan pembagian telur dan makan bersama. Tradisi endog-endogan ini memiliki filosofi mengenai kepedulian bersama melalui berbagi.
Itulah beberapa tradisi di berbagai daerah Indonesia yang dilakukan untuk menyambut dan memperingati Maulid Nabi. Bagaimana dengan daerah kamu?