Artikel

Menyambut Ulang Tahun Ibu Kota dengan Lezatnya Makanan Khas Berbahan Kelapa

Setiap tanggal 22 Juni, Jakarta merayakan hari jadinya, dan tahun ini Jakarta genap berusia 498 tahun! Sebuah momen istimewa untuk mengenang sejarah, budaya, dan tentu saja kulinernya. Menariknya, banyak makanan khas Jakarta yang menggunakan kelapa sebagai bahan utama maupun pelengkap. Mulai dari santan, hingga ke parutan kelapa, semua bahan menyatu dalam cita rasa autentik yang unik

Rayakan ulang tahun ibu kota Jakarta dengan mengenal dan mencicipi beberapa makanan khas Jakarta yang kaya akan cita rasa kelapa!

1. Kerak Telor

Ketika berbicara mengenai makanan khas Jakarta, kerak telor pasti selalu menjadi bintang utama! Makanan legendaris ini selalu hadir di saat festival ulang tahun Jakarta, seperti saat Pekan Raya Jakarta yang diadakan tiap tahunnya. Terbuat dari beras ketan, telur bebek atau ayam, ebi, dan taburan kelapa sangrai, kerak telor menawarkan rasa gurih serta tekstur kering dan aroma khas yang membuat lidah bergoyang! Dilansir dari Indonesia Kaya, kerak telor yang memiliki bentuk seperti omellete ini tercipta dari hasil kreasi etnis Betawi Kota yang tinggal di daerah Menteng saat masa penjajahan VOC di Indonesia.

2. Kue Rangi

Mungil, sederhana, namun penuh cita rasa, itulah kue rangi! Camilan tradisional khas Betawi ini masih eksis hingga saat ini. Dibuat dari adonan tepung kanji dan kelapa parut kasar, kue rangi dipanggang di cetakan khusus hingga garing, lalu disiram saus manis dari gula merah yang kental. Kombinasi tekstur renyah dan lembut, ditambah rasa gurih kelapa yang berpadu manisnya saus gula merah, menjadikan kue rangi sebagai camilan yang disukai banyak orang.

3. Sayur Babanci 

Makanan khas Betawi satu ini memang terbilang unik. Meskipun namanya “sayur”, ternyata sayur babanci sebenarnya tidak mengandung sayuran. Hindangan ini sendiri terbuat dari daging sapi yang dimasak dalam kuah santan, serta dicampur dengan berbagai macam jenis rempah seperti kunyit, kemiri, serta ketumbar.

Sayur babanci saat ini tergolong langka, dikarenakan sulitnya mendapatkan bahan baku hidangan ini. Sekarang, warga Betawi biasanya hanya menyajikan sayur babanci pada hari-hari tertentu, seperti pada saat hari Idul Fitri, dan juga hari Idul Adha

4. Dodol Betawi

Dodol Betawi setia hadir dalam setiap perayaan warga Betawi, termasuk ulang tahun Jakarta. Dibuat dari campuran santan kelapa, tepung ketan, serta campuran gula merah, proses pembuatan dodol Betawi pun termasuk panjang dan melelahkan. Dibutuhkan kesabaran untuk mengaduk adonan dodol secara terus-menerus di atas tungku dengan kayu bakar kayu selama 8 jam untuk menghasilkan dodol Betawi dengan tekstur yang kenyal dan rasa yang legit. Hal ini juga yang membuat dodol Betawi menjadi simbol gotong royong, kebersamaan, serta kekeluargaan karena proses pembuatannya yang lama dan dilakukan bersama-sama.

5. Es Selendang Mayang 

Untuk menyegarkan cuaca yang terik, es selendang mayang adalah jawabannya! Es khas Betawi ini memiliki ciri khas yang terletak pada tampilannya yang menarik, dengan lapisan warna-warni seperti warna merah, putih, dan juga hijau yang menyerupai motif kain selendang. Es selendang mayang sendiri dibuat dari adonan tepung sagu yang dimasak hingga mengental, lalu dicetak dan dipotong kotak-kotak, serta disiram dengan kuah santan gurih, gurih, serta es batu untuk kesegaran maksimal.

6. Soto Betawi

Makanan satu ini tidak boleh ketinggalan ketika berbicara mengenai makanan khas dari Jakarta. Berbeda dengan soto dari daerah lain, soto Betawi terkenal dengan kuahnya yang gurih dari creamy dari kuah santan atau susu, yang menciptakan rasa yang kaya dan tekstur yang lembut. Isiannya pun beragam, mulai dari daging sapi, paru, hingga jeroan. Soto betawi lebih nikmat ketika disajikan bersama dengan nasi, emping, tomat, serta daun bawang.

Menariknya, menurut sejarah yang dilansir dari situs Kumparan, soto Betawi mulai populer di kalangan masyarakat umum pada tahun 1970-an, dan diperkenalkan oleh seorang penjual bernama Lie Boen Poen. Nama soto Betawi digunkan untuk membedakan soto ini dari jenis soto lainnya di Indonesia.

Kelapa tak hanya hadir di pinggir pantai, tapi juga di piring kita, terutama dalam kuliner khas Jakarta. Dari makanan berat hingga camilan manis, kelapa membuktikan perannya sebagai bahan lokal yang kaya rasa dan penuh makna. Di ulang tahun Jakarta ke-498 ini, mari rayakan dengan mencintai warisan kuliner kita!

Selamat Ulang Tahun, Jakarta!

Back to list

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *