Hari libur menjadi saat yang sangat ditunggu oleh banyak orang. Setelah berlibur sejenak jauh dari kesibukan dan menikmati waktu dengan keluarga, sekarang saatnya kita kembali ke rutinitas masing-masing. Namun bagi sebagian orang, kembali melakukan aktivitas setelah kembali dari liburan panjang dapat menimbulkan perasaan cemas bahkan sampai stress. Jika kamu merasakan hal ini, bisa jadi kamu mengalami post-holiday syndrome atau post-holiday blues.
Di Indonesia sendiri, gejala ini mungkin dialami seusai libur panjang seperti libur Lebaran dan Natal & Tahun Baru. Ketika mengalami hal ini, kamu akan cenderung tidak bersemangat bahkan merasa malas untuk kembali melakukan rutinitas. Hal ini dapat membuat kualitas serta produktivitas kita dalam bekerja dan beraktifitas terganggu.
Dilansir dari Healthline, salah satu penyebab orang mengalami sindrom ini adalah karena rasa bahagia yang dirasakan ketika berlibur tidak bertahan lama. Ketika liburan berakhir, semua rasa senang yang dialami juga berakhir dan meninggalkan rasa sepi dan kosong pada seseorang.
Jika kamu salah satu yang mengalami post-holiday syndrome ini, jangan khawatir! Gejala kondisi ini biasanya tidak berlangsung lama, dan hanya terjadi pada minggu awal setelah liburan berakhir. Simak tips di bawah ini untuk atasi gejala post-holiday syndrome.
- Tidur dan istirahat yang cukup
Salah satu pemicu rasa murung adalah kelelahan dan kurangnya istirahat. Untuk itu, pastikanlah kamu mendapat cukup waktu untuk beristirahat setelah berlibur. Sempatkanlah waktu bersantai seperti membaca buku, atau mendengarkan musik sebelum kembali memulai rutinitas. Tidur yang cukup juga berfungsi untuk mencegah berbagai penyakit seperti stroke, jantung serta diabetes.
- Rencanakan aktivitas setelah berlibur
Menurut Psikolog klinis Nicole Hollingshead, orang-orang lebih berisiko terkena sindrom ini ketika mereka tidak mempunyai sesuatu yang ditunggu dan diharapkan setelah berlibur. Dengan merencanakan sesuatu baik itu kecil maupun besar, dapat membantu otak kita untuk aktif dan terdistraksi dari pikiran serta perasaan negatif.
- Mencoba sesuatu yang baru
Sama seperti poin di atas, mencoba sesuatu yang baru juga dapat membantu kita merasa lebih baik. Hollingshead berpendapat, saat kita merasa sedih ataupun tertekan, kita sering kehilangan motivasi untuk melakukan sesuatu.
- Berolahraga
Salah satu cara untuk mengatasi sindrom setelah berlibur panjang ialah dengan kembali berolahraga. Berolahraga dapat melepaskan hormon endorphin yang dapat membuat kamu bahagia, serta dapat mengurangi gejala depresi atau kecemasan yang dialami. Untuk lebih menambah motivasi, kamu juga bisa mengajak keluarga atau temanmu untuk berolahraga bersama.
- Konsumsi makanan sehat
Mengatasi sindrom setelah berlibur panjang ternyata juga bisa diatasi dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. Makanan yang mengandung asam amino, seperti susu, keju, brokoli, kacang kedelai, dan juga telur dapat memicu produksi serotonin yang bisa memberikan sensasi nyaman, tenang, dan rileks pada otak. Konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, E, serta B dapat membuat tubuh lebih stabil serta juga menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.
- Terhubung kembali dengan teman atau keluarga
Kembali terhubung dengan keluarga atau teman dekat kita dapat mencegah kita merasa kesepian. Bersama dengan teman atau keluarga, kita bisa berbagi atau mengungkapkan perasaan yang kita rasakan
Kumpul kembali bersama keluarga dan teman dekat akan lebih nikmat ditemani oleh nikmatnya air kelapa dalam kemasan CocoClub. Kandungan nutrisi alami dari air kelapa pilihan baik untuk mendukung beragam aktivitasmu. Temukan CocoClub di area chiller Indomaret. Say goodbye to post-holiday syndrome dan siap kembali aktif jalani rutinitas dengan CocoClub!