Artikel

Tradisi Waisak: Ribuan Lampion Terangi Langit Borobudur

Waisak atau Vesakha Puja menjadi salah satu perayaan penting bagi umat Buddha di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tri Hari Suci Waisak juga menjadi momen untuk memperingati tiga peristiwa penting yakni lahirnya Pangeran Siddharta di taman Lumbini, pencapaian Pangeran Siddharta menjadi Buddha, dan wafatnya Pangeran Siddharta (parinibbana).

Menjelang perayaan Waisak juga terdapat serangkaian acara untuk memperingati hari penting ini. Tahun ini, hari raya Waisak 2568 BE yang jatuh pada tanggal 23 Mei 2024 memiliki serangkaian acara dengan puncak acaranya yang akan digelar di Candi Borobudur, Magelang. Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu ialah Festival Lampion Waisak. Uniknya pelepasan lampion ini pun dapat diikuti oleh masyarakat non Buddha.

Setiap tahunnya, masyarakat berbondong-bondong untuk membeli tiket festival lampion ini. Pengunjung pun datang dari berbagai daerah dan dari berbagai usia. Untuk mengikuti acara ini, pengunjung harus mematuhi beberapa peraturan yang ada, seperti wajib menggunakan pakaian berwarna putih dan sopan, serta menjaga ketenangan selama acara berlangsung.

Melansir Detiknews, rangkaian kegiatan pelepasan lampion yaitu sebagai berikut, acara dimulai dengan meditasi dimana kegiatan ini bertujuan sebagai upaya spiritual untuk menyalakan cahaya dalam kedamaian dalam diri masing-masing. Peserta kemudian diajak untuk menuliskan doa dan harapan masing-masing yang nantinya akan ditempelkan ke lampion yang akan diterbangkan. Panitia acara kemudian akan memberikan aba-aba untuk seluruh peserta menyalakan lampion. Ketika sudah siap, maka panitia akan mengumumkan kapan lampion siap untuk diterbangkan bersama-sama.

Selama festival, ribuan lampion dilepaskan ke langit menciptakan pemandangan yang indah dan bermakna. Diliput dari Detikcom, lampion yang dilepaskan memiliki makna sebagai pelita kehidupan umat manusia. Lampion yang dinyalakan pada malam hari dianggap sebagai simbol kesediaan umat Buddha untuk menyalakan cahaya perdamaian.

Festival Lampion Waisak tidak hanya memiliki makna spiritual mendalam bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi atraksi budaya yang memperkaya warisan Indonesia, mempromosikan toleransi, dan mendukung pariwisata lokal. Selamat memperingati Hari Raya Waisak. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta.

Back to list

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *